Minggu, 24/07/2011 - 08:15
BANDUNG, (PRLM).- Kota Cimahi segera miliki gedung konvensi bertaraf internasional (kapasitas 4.000 pengunjung), di kawasan yang dinamakan Gren Horison-Degreen Pasteur di Baros, Cimahi. Gedung Konvensi yang dinamakan Baros International Convention Center tersebut, akan dilengkapi dengan 395 kamar hotel bintang 5, apartemen, dan aneka permainan air.
“Degreen Pasteur ini selain akan melengkapi kawasan Cyber yang kami kembangkan di daerah Baros, diharapkan juga akan menjadi salah satu magnet untuk mendorong perumbuhan ekonomi,” ujar Wali Kota Cimahi, Itoc Tochija.
Menurut Itoc pihaknya mendukung pengembangan Degreen tak sekedar untuk pasar lokal, tapi juga untuk tingkat internasional. Paling tidak untuk kawasan Asean, dan dicoba ke Asia-Pasifik . Sehingga bisa memberi manfaat seoptimal mungkin untuk perekonomian kawasan.
Hal tersebut dinilainya bukan sekedar berangan-angan, karena momentumnya memang tepat untuk melangkah ke sana. Diantaranya dengan semakin banyaknya rute internasional ke Bandara Husein Sastranegara, dan belum adanya gedung konvesnsi bertaraf internasional di Jawa Barat. “Jika ini (kegiatan bisnis di Degreen) berkembang Pemerintah jelas diuntungkan, yaitu dari adanya lapangan kerja baru dan pajak,” katanya.
Sementara Direktur Utama PT Triputra Karya Agung (PT TKA), Adrianto Trisnadi mengatakan pihaknya memilih lokasi Degreen Pasteur di Baros didasarkan pada beberapa pertimbangan. Diantaranya akses yang mudah dari jalan tol, dan faktor kemudahan perijinan dari pihak pemerintah setempat. “Dari sisi bisnis, jelas, kawasan Bandung Raya ini memiliki potensi yang besar untuk hotel. Terbukti tingkat hunian (okupansi) kamar yang sangat tinggi. Terutama pada waktu-waktu libur,” katanya.
Menurut Adrianto pembangunan gedung konvensi, apartemen, hotel, dan water park, akan dilakukan di area seluas 3,2 ha. Sehingga memungkinkan pihaknya membuat lingkungan hijau yang nyaman, indah, dengan berbagai fasilitas berstandar internasional. “Untuk pembangunan fisiknya kami dibantu PT Waskita Karya, sedangkanarsitekturnya dibuat oleh bapak Ridwan Kamil. Investasi keselurahan Rp 350 milyar. Untuk menjaring pasar internasional, mulai tahun depan kami akan membuka representatif office di Singapura. Targetnya pasar Asia-Pasifik, ” katanya.
Sementara arsitektur kenamaan Indonesia, Ridwan Kamil mengatakan Degreen diharapkan bisa menjadi salah satu ikon internasional. Sekalipun pembangunannya sangat berorientasi pada konsep ramah lingkungan, tapi tetap dibuat semenarik mungkin. “Untuk mengurangi carbon footprint, bahan-bahan bangunan lokal yang berkualitas internasional, lebih kami utamakan dibanding impor. Selain disainnya salah satu keunikan Degreen adalah lampu-lampu yang menghiasi Baros International Convention Center, bisa dirubah-rubah sesuai tema. Ini akan menjadi hiasan kota yang menarik,” katanya. (A-135/A-147)
http://www.pikiran-rakyat.com/node/152930
BANDUNG, (PRLM).- Kota Cimahi segera miliki gedung konvensi bertaraf internasional (kapasitas 4.000 pengunjung), di kawasan yang dinamakan Gren Horison-Degreen Pasteur di Baros, Cimahi. Gedung Konvensi yang dinamakan Baros International Convention Center tersebut, akan dilengkapi dengan 395 kamar hotel bintang 5, apartemen, dan aneka permainan air.
“Degreen Pasteur ini selain akan melengkapi kawasan Cyber yang kami kembangkan di daerah Baros, diharapkan juga akan menjadi salah satu magnet untuk mendorong perumbuhan ekonomi,” ujar Wali Kota Cimahi, Itoc Tochija.
Menurut Itoc pihaknya mendukung pengembangan Degreen tak sekedar untuk pasar lokal, tapi juga untuk tingkat internasional. Paling tidak untuk kawasan Asean, dan dicoba ke Asia-Pasifik . Sehingga bisa memberi manfaat seoptimal mungkin untuk perekonomian kawasan.
Hal tersebut dinilainya bukan sekedar berangan-angan, karena momentumnya memang tepat untuk melangkah ke sana. Diantaranya dengan semakin banyaknya rute internasional ke Bandara Husein Sastranegara, dan belum adanya gedung konvesnsi bertaraf internasional di Jawa Barat. “Jika ini (kegiatan bisnis di Degreen) berkembang Pemerintah jelas diuntungkan, yaitu dari adanya lapangan kerja baru dan pajak,” katanya.
Sementara Direktur Utama PT Triputra Karya Agung (PT TKA), Adrianto Trisnadi mengatakan pihaknya memilih lokasi Degreen Pasteur di Baros didasarkan pada beberapa pertimbangan. Diantaranya akses yang mudah dari jalan tol, dan faktor kemudahan perijinan dari pihak pemerintah setempat. “Dari sisi bisnis, jelas, kawasan Bandung Raya ini memiliki potensi yang besar untuk hotel. Terbukti tingkat hunian (okupansi) kamar yang sangat tinggi. Terutama pada waktu-waktu libur,” katanya.
Menurut Adrianto pembangunan gedung konvensi, apartemen, hotel, dan water park, akan dilakukan di area seluas 3,2 ha. Sehingga memungkinkan pihaknya membuat lingkungan hijau yang nyaman, indah, dengan berbagai fasilitas berstandar internasional. “Untuk pembangunan fisiknya kami dibantu PT Waskita Karya, sedangkanarsitekturnya dibuat oleh bapak Ridwan Kamil. Investasi keselurahan Rp 350 milyar. Untuk menjaring pasar internasional, mulai tahun depan kami akan membuka representatif office di Singapura. Targetnya pasar Asia-Pasifik, ” katanya.
Sementara arsitektur kenamaan Indonesia, Ridwan Kamil mengatakan Degreen diharapkan bisa menjadi salah satu ikon internasional. Sekalipun pembangunannya sangat berorientasi pada konsep ramah lingkungan, tapi tetap dibuat semenarik mungkin. “Untuk mengurangi carbon footprint, bahan-bahan bangunan lokal yang berkualitas internasional, lebih kami utamakan dibanding impor. Selain disainnya salah satu keunikan Degreen adalah lampu-lampu yang menghiasi Baros International Convention Center, bisa dirubah-rubah sesuai tema. Ini akan menjadi hiasan kota yang menarik,” katanya. (A-135/A-147)
http://www.pikiran-rakyat.com/node/152930
Tidak ada komentar:
Posting Komentar